Asal
Usul Bambu
Tanaman
bambu banyak ditemukan di daerah tropik di Benua Asia, Afrika, dan Amerika.
Namun, beberapa spesies ditemukan pula di Australia. Benua Asia merupakan
daerah penyebaran bambu terbesar. Penyebarannya meliputi wilayah
Indoburma, India, Cina, dan Jepang. Daerah Indoburma dianggap sebagai
daerah asal tanaman ini. Selain di daerah tropik, bambu juga menyebar ke
daerah subtropik dan daerah beriklim sedang di dataran rendah sampai di dataran
tinggi (Berlian & Rahayu, 1995). Di daerah hujan tropis, bambu tumbuh dalam
kelompok. Ketika terjadi gangguan hutan alam, misalnya karena logging. Bambu
semakin tersebar, misalnya jenis Phyllostachys ditemukan hampir di seluruh
daerah Cina, Jepang, dan Taiwan. Budidaya bambu dilakukan di Indonesia, India,
dan Bangladesh.
Manfaat
Bambu
Bambu
termasuk dalam ordo Poales; family Poaceae; upa family Bambusoideae;
superbangsa bambusodae; bangsa Bambuseae Di dunia ini bambu merupakan salah
satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat . Karena memiliki sistem
rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24
Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia
ditanam.
Dalam
bahasa Makassar, bambu disebut Bulo. Leluhur kita sudah sejak lama memanfaatkan
bambu ini sebagai bahan bangunan mereka. Dalam istilah klasik suku makassar,
bahkan bambu sudah lama dikenal. Terbukti dengan prinsip mereka diambil dari
kata bambu yakni Abbulo sibatang (arti harpiahnya: berbatang bambu; dan
maknanya adalah persatuan) Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang
dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis
bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia.
Orang
Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat
pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun, bambu belum menjadi
prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin
yang cepat rusak". Karenanya,
pemanfaatan bambu harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu
tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Dengan
pengelolaan bambu yang meliputi pembudidayaan, pengelolaan rumpun, dan
pengembangan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
JENIS JENIS BAMBU DI INDONESIA
Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia
diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang
terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia
merupakan tanaman endemik.
Bambu merupakan jenis rumput-rumputan
yang dan beruas. Bambu merupakan anggota famili Poaceae yang terdiri
atas 70 genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga
sepanjang 60 cm dalam sehari.
Indonesia
merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman yang
disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan terdapat
sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang 88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Berikut beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.
-
Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
-
Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. (Pring Ori) di Jawa dan Sulawesi.
-
Bambusa atra Lindl. (Loleba) di Maluku.
-
Bambusa balcooa Roxb. Di Jawa.
-
Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
-
Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.
-
Bambusa horsfieldii Munro. (Bambu Embong) di Jawa.
-
Bambusa multiplex (Bambu Cendani; Mrengenani) di Jawa.
-
Bambusa polymorpha Munro. Di Jawa.
-
Bambusa tulda Munro. Di Jawa.
-
Bambusa tuldoides (Haur Hejo) di Jawa
-
Bambusa vulgaris Schard. (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
-
Dendrocalamus asper (Bambu Petung) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
-
Dendrocalamus giganteus Munro. (Bambu Sembilang) di Jawa
-
Dendrocalamus strictur (Roxb) Ness. (Bambu Batu) di Jawa.
-
Dinochloa scandens (Bambu Cangkoreh; Kadalan) di Jawa.
-
Gigantochloa achmadii Widjaja. (buluh Apus) di Sumatera.
-
Gigantochloa hasskarliana (Bambu Lengka Tali) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
-
Gigantochloa kuring (Awi Belang) di Jawa.
-
Gigantochloa levis (Blanco) Merr. (Bambu Suluk) di Kalimantan.
-
Gigantochloa manggong Widjaja. (Bambu Manggong) di Jawa.
-
Gigantochloa nigrocillata Kurz (Bambu Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat) di Jawa.
-
Gigantochloa pruriens (buluh Rengen) di Sumatera.
-
Gigantochloa psedoarundinaceae (Bambu Andong; Gambang Surat; Peri) di Jawa.
-
Gigantochloa ridleyi Holtum. (Tiyang Kaas) di Bali.
-
Gigantochloa robusta Kurz. (Bambu Mayan; Temen Serit) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
-
Gigantochloa waryi Gamble (Buluh Dabo) di Sumatera
-
Gigantochloa verticillata (bambu Hitam)
-
Melocanna bacifera (Roxb) Kurz. Di Jawa.
-
Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. (Bambu Eul-eul) di Jawa.
-
Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil) di Jawa.
-
Schizotachyum blunei Ness. (Bambu Wuluh; Bambu Tamiang) di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
-
Schizotachyum brachycladum Kuez. (Bambu Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula) di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
-
Schizotachyum candatum Backer ex Heyne (buluh Bungkok) di Sumatera.
-
Schizotachyum lima (Blanco) Merr. (Bambu Toi) di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian.
-
Schizotachyum longispiculata Kurz. (Bambu Jalur) di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
-
Schizotachyum zollingeri Stend. (Bambu Jala; Cakeutreuk; Bambu Lampar) di Sumatera dan Jawa.
-
Thryrsostachys siamensis Gamble. (Bambu Jepang) di Jawa.
Bambu Menabung Air
- See more at: http://www.bebeja.com/bambu-menabung-air/#sthash.aVAumEeJ.dpuf
Bambu dan Air? Keduanya ternyata memiliki hubungan sangat erat. Di banyak negara, terutama di Asia
dan Amerika Selatan, bambu sengaja ditanam untuk meningkatkan volume
air tanah. Bahkan beberapa kasus di China, misalnya, memperlihatkan bila
rumpun bambu seringkali menjadi sumber mata air baru. Bagaimana bisa?
tanaman rata-rata menyerap 40–50% air hujan yang jatuh. Bambu? Ini
jagonya, penyerapan air oleh bambu bisa mencapai 90%. Itu sebabnya
masyarakat di Kolombia, Amerika Selatan memiliki ungkapan yang terus
dipelihara dari generasi ke generasiBambu Menabung Air
- See more at: http://www.bebeja.com/bambu-menabung-air/#sthash.aVAumEeJ.dpuf
Bambu dan Air? Keduanya ternyata memiliki hubungan sangat erat. Di banyak negara, terutama di Asia
dan Amerika Selatan, bambu sengaja ditanam untuk meningkatkan volume
air tanah. Bahkan beberapa kasus di China, misalnya, memperlihatkan bila
rumpun bambu seringkali menjadi sumber mata air baru. Bagaimana bisa?
tanaman rata-rata menyerap 40–50% air hujan yang jatuh. Bambu? Ini
jagonya, penyerapan air oleh bambu bisa mencapai 90%. Itu sebabnya
masyarakat di Kolombia, Amerika Selatan memiliki ungkapan yang terus
dipelihara dari generasi ke generasi






Tidak ada komentar:
Posting Komentar